Gess, hari ini saya mau review motor listrik yang viral di bulan Juli 2025..
yup, motor listrik ini viral pada sekitaran pertengahan bulan Juli 2025, bagaimana tidak, pada waktu itu dealer Honda memberikan diskon yang gila-gilaan, dari harga normal Rp. 54 jutaan, jadi hanya Rp.19 jutaan saja untuk tipe standar, dari harga normal Rp. 60 jutaan, jadi hanya Rp. 24 jutaan untuk tipe Roandsync duo.
Animo masyarakat yang mengetahui perihal diskon ini sangat tinggi, karena per 15 juli saja, promo tersebut sudah ditutup, dengan jumlah pembeli mencapai 4000 unit. Banyak juga yang menyesal karena tidak kebagian promo karena sudah terlanjur ditutup promonya...
Untungnya saya masih kebagian, karena gercep selalu memantau medsos, saat dapat info promo, langsung otewe ke dealer terdekat untuk menanyakan apakah benar promo tersebut...
So.. jadi belinya tipe apa?...
Saya meminang tipe Standar gess, karena menurut saya perbedaan hanya pada bagian speedometer, jika tipe standar berukuran lebih kecil, yang tipe roadsync duo memiliki ukuran speedometer yang besar, dilengkapi fitur konektifitas ke smartphone, dapat menampilkan map, notifikasi hp, dan petunjuk arah.
kalau saya merasa cukup dengan fitur pada tipe standar, toh untuk maps, bisa mengandalkan holder hp yang dapat ditaruh di spion.
Bagaimana kesan-kesannya?
Cukup puas dengan motor listrik CUV e ini, karena rasa berkendara tidak jauh berbeda dengan motor bensin, kokoh, akselerasi instan, dan posisi duduk yang nyaman.
Handling, secara umum handlingnya enak, ringan, bisa disesuaikan dengan kebutuhan, mau akselerasi santai, pakai mode eco di kemacetan, untuk jalan normal, bisa pakai mode standar, dan jika buru-buru takut telat ke kantor, bisa mengaktifkan mode sport.
Suspensi, Suspensi depan cukup empuk, tidak ada PR, hanya suspensi belakang menurut saya terlalu keras untuk ukuran jalan di Jabodetabek yang banyak lubang dan jalan tidak rata, sepertinya perlu diganti ke shock aftermarket yang bisa diadjust sesuai kebutuhan.
Jarak tempuh, jarak tempuh sesuai promosi Honda sekitar 80an KM, tapi berdasarkan pengalaman beberapa hari penggunaan normal dengan mode standar, hanya cukup mencapai 60 KM, mungkin jika mau mencapai 80 KM mesti full menggunakan mode eco, mode penuh kesabaran.
Cara pengecasan, metode pengecasan Honda CUV e sebenarnya didesain untuk swab able, alias mode tuker guling dengan baterai di spot Honda e Swap. Hanya AHM berbaik hati pada konsumen di Indonesia dengan memberikan bonus dua dock pengecasan supaya bisa melakukan pengecasan di rumah sendiri. Bagi saya jika memang sudah banyak lokasi Honda e Swap di sekitar rumah maka akan menambah nilai tambah, jadi tidak perlu repot mengecas di rumah yang cukup lama, misalnya dari 0% ke 100% yang mencapai 6 jam, untuk satu baterai. Jika mode tukar guling, maka cukup swap dan dalam hitungan menit, motor sudah bisa digunakan kembali.
Build Quality, menurut saya build quality Honda CUV e itu diatas dari produk Honda yang dijual di pasar domestik, mengingat Honda CUV e ini merupakan produk global, dijual di beberapa negara lain sebagai contoh Jepang, Thailand, Vietnam, Italia, India dan banyak negara lainnya. Bodinya cukup tebal, tidak tipis seperti Honda Vario saya, dan rangka juga tidak menggunakan rangka ESAF, yang terkenal akan karatnya. Gap pada body juga sangat rapat, serta tidak ada bunyi-bunyian kriet-kriet yang biasanya muncul pada bodi plastik Honda.
Security, Honda CUV e sudah dilengkapi dengan smart key system, terdapat lampu led di speedometer yang menandakan alarm sedang aktif, alarm dapat dimatikan dan dihidupkan sesuai kebutuhan, serta knob yang dapat diputar hanya dengan mendekatkan kunci ke motor, tidak perlu pencet tombol remot untuk menghidupkan dan mematikan kelistrikan motor.
Tenaga, tenaga motor ini bisa diset sesuai kebutuhan gess, mau santai bisa, mau mode jengat juga bisa, mohon jangan diremehkan kemampuannya melibas tanjakan, mode standar saja sudah cukup untuk melibas tanjakan di flyover atau tanjakan underpass kemayoran..., dan sudah ada beberapa yang mencoba di tanjakan babinsa rumpin bogor, yang tanjakannya ekstrim pun, dengan berboncengan sangat mudah dilibas oleh Honda CUV e.
Hal yang disukai apa?...
Yang paling disukai dengan rasanya yang seperti motor Honda kebanyakan, yaitu sudah keyless smart key, alarm dapat dimatikan dan dihidupkan, ada mode reverse untuk membantu memundurkan motor, serta tidak ada mode penguncian dinamo atau BLDC seperti pada motor listrik lain, yang akan mengunci BLDC atau roda, saat motor terkunci sehingga motor tidak dapat dimaju mundurkan. Hal yang seperti itu malah membuat repot saat parkir paralel di parkiran umum, karena tidak bisa membuka kuncian dinamo, dan motor tidak bisa digerakkan.
Saran buat Honda apa?
Mungkin ke depannya Honda dapat memberikan opsi upgrade buat pengguna Honda CUV e supaya bisa melakukan charging di rumah tanpa melepas baterai, karena cukup membuat otot bisep membesar, haha..., dan kalau bisa sudah fast charging, supaya bisa dicharge di SPLU terdekat dan tidak membutuhkan waktu lama untuk charging, selain itu, motor enak seperti ini sayang jika hanya digunakan di dalam kota saja, perlu juga bisa diajak ke luar kota.
 |
Honda e: Swap |